Thursday, 11 February 2016

Jarak

Kalau kata Dewi Dee Lestari,
"Seindah apapun huruf terukir,
dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda?
Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak?
Dan saling menyayang bila ada ruang?"

Aku setuju dengan itu.
Jarak yang membuat kita bisa bergerak.
Jarak secara fisik dan juga batin.
Jarak antara waktu, tempat, juga kegiatan.

Sebagai anak rantau,
aku berjarak dengan keluarga.
Dengan jarak sejauh itu,
terisilah hal baru diantaranya.


Sifat dan kebiasaan yang baru bermunculan.
Mulai dari rasa rindu.
Lalu muncul kata mandiri.
Kemudian rasa sayang semakin kuat,
karena kepercayaan dan keyakinan.

Ada jarak waktu ketika kau menunggu.
Terisilah kesabaran dan impian diantaranya.
Dan ada jarak juga di setiap aktivitas.
Hingga energi terisi kembali.

Jika tak ada jarak,
mungkin tak ada ruang yang bisa diisi.
Jika kau merasa kurang,
mungkin kau tak memberi jarak pada sesuatu.

2 comments :

  1. paling suka dua kalimat terakhir
    "Jika kau merasa kurang, mungkin kau tak memberi jarak pada sesuatu" :)

    ReplyDelete