Monday 29 February 2016

Akhir #ceritaalfabet Awal dari Segalanya

Yeaaaaaayyy!!

Komitmen si #ceritaalfabet terpenuhi. Beres A-Z. Setiap hari, walau kemarin sempet ke skip di tanggal 23. Dikarenakan sibuk dan lagi capek banget dan kondisi gak memungkinkan bawa-bawa laptop kesana-kemari. Plus, kuota internet hp udah mau abis. hahahhaha.. banyak banget alesannya, tapi bener kok. Aku kan soalnya udah komitmen. Kalau ada celahnya, berarti aku wajib kasih tau kenapa aku begitu kaaannn?

Aku masih pengen banget berulang kali bilang makasih sama sumberku. Dia selalu bantu kasih ide dalam tulisan atau yang lebih banyak di foto-foto. Dia juga sering ingetin kalo aku belum post di waktu biasa. Dia selalu ngingetin dan percaya kalo aku bisa nyelesein proyek ini. Lebay? Engga, karena emag buat komitmen itu gak gampang. Banyak banget rintangan. Harus lewatin ini itu. Harus ada pemakluman juga dari sisi satunya kalo yang satu berhalangan.

Terus aku mau bilang makasih juga buat tentunya yang udah baca. Udah meluangkan beberapa menit waktunya setiap hari, untuk mampir ke BiruBicara. Bikin aku percaya kalau ada yang membaca tulisan aku. Bikin aku semangat karena ninggalin jejak. Entah di kolom komentar atau love di Instagram atau komentar di awah foto Instagram. Aku mohon ijin ya hapus semua fotonya. 


Makasih juga buat orang-orang yang selalu menginspirasi aku. Dari keluarga, sahabat, pembaca blog, dan banyaaaaak banget yang lain juga. Setau aku ada tiga wanita lain yang lagi seneng nulis. Ada yang kembali menulis, ada yang lagi belajar menguasai blogspot ada juga si sahabatku yang baru nyemplung lagi ke dunia blog. Selamat datang sayang-sayang kuuu..

#ceritaalfabet emang udah selesai. Tapi ini baru permulaan. Mungkin gak akan setiap hari, tapi aku usahakan terus menulis. Masih ada tema-tema lain yang akan jadi benang merah. Masih tentang hidupku atau pun tentang bagaimana aku melihat sesuatu. Kenapa aku menulis lagi? Karena aku mudah lupa. Aku sering sekali melupakan hal-hal yang dimasa depan nanti aku anggap tidak penting. Tapi sebenarnya itu penting untuk pembelajaran hidupku sendiri bahkan orang lain kan?

Sekali lagi terimakasih yaaa.. Tunggu tulisan ku selanjutnya. Aku sangat menghargai dan senang sekali kalau ada yang komentar, baik publish atau pribadi langsung ke aku. Terimakasih. 

ID Line: niwiarti28
email: niwiarti@gmail.com (lagi jarang di cek)
Instagram: niwiarti28

yah, pokoknya mah cari aja niwiarti. Gak akan banyak pilihannya kok. Hehehehe..

»»  Read More...

Sunday 28 February 2016

Zebra

Kali ini sebuah nama hewan.
Hewan yang identik dengan warna unik.
Garis hitam putih yang jelas.
Entah hitam diatas putih
atau putih diatas hitam.


Walau tak jelas mana yang dominan,
setidaknya perbedaannya sangat jelas.
Karena dua warna itu saling bertentangan.

Dalam hidup juga harusnya jelas.
Mana baik dan mana buruk.
Sekarang semuanya sudah tercampur.
Kita tak tau benar hati seseorang.

Memang tak ada yang sempurna dalam hidup.
Si putih selalu punya noda hitam.
Si hitam juga pasti bebercak warna putih.
Tapi setidaknya kita mau memilih sisi.
Di sisi hitam atau sisi putih.

Tak ada paksaan untuk memilih.
Kita hanya lupa akan pilihan kita sendiri.
Kita harus lebih banyak mencari tau.
Supaya semuanya lebih terang.
Dan kau ingat sisi mana yang sudah kau pilih.

Sekarang lebih mudah kita untuk mencari tau.
Membaca. Mendengar. Melihat.
Berusahalah untuk tidak terpatok pada satu sumber.
Lihat sekitarmu, luas, tak berbatas.
Lama-lama kau akan bisa melihat perbedaannya.

Seperti aku.
Sekarang aku melihat Zebra berwarna putih.
Tapi bukan Zebra namanya jika tak bergaris hitam.
Manusia pun begitu.
Semuanya baik, semuanya bersih.
Tapi bukan manusia jika mereka tidak bernoda.

»»  Read More...

Saturday 27 February 2016

Yakin

Saat kata yakin muncul,
artinya kita sudah percaya
dan mau bersungguh-sungguh atas sesuatu.
Apapun itu.
Mulai dari pilihan, hubungan dan masa depan.

Kenapa kita bisa yakin dalam memilih sesuatu?
Memang tidak ada yang sempurna dalam hidup,
tapi kita mencari sesuatu yang bisa menyempurnakan.

Kita lakukan penelitian.
Kita gambarkan hidup yang akan kita pilih.
Kita catat baik dan buruknya.
Kita ingin ada di kebaikannya.
Kita berani menaklukan keburukannya.

Kadang manusia heran dengan pilihan kita.
Kenapa harus dia?
Apa yang kamu lihat dari dia?
Akankah kamu bahagia dengan dia?
Ya, manusia sekitar kita mungkin terlalu peduli.

Sebuah keyakinan itu butuh gambaran.
Sangat memerlukan fakta-fakta dari setiap penelitian.
Selalu bergantung pada bukti.


Yakin itu harus cerdas.
Tidak tutup mata hati telinga
ketika kenyataan pahit tiba.
Yakin itu harus tegas.
Saat manusia berkata tidak
kau punya alasan untuk tetap.

Setidaknya setiap pilihan punya mimpi tersendiri.
Kau punya jalan keluarnya sendiri.
Kau punya usaha untuk meyakinkan manusia lain.

Saat kau punya gambaran masa depan.
Ikut sertakan manusia yang ada di sekitarmu.
Karena bersama mereka kau raih masa depan.
Karena mungkin mereka ingin punya
masa depan yang cemerlang bersamamu.
»»  Read More...

Friday 26 February 2016

X

Lagi-lagi aku gak menemukan kata yang tepat.
Cuma kata serapan lagi yang kutemukan.
Itu pun aku gak tau makna-maknanya.
Aku buka lagi Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Ternyata X punya arti sendiri.
Sebagai huruf ke-24 abjad Indonesia.
Lambang bilangan sepuluh angka Romawi.
Sebagai pengganti nama orang.


Setidaknya aku jadi tau,
yang sendiri pun punya arti banyak.
Bahkan sering digunakan.
Bahkan bisa menjadi simbol.

Dengan huruf ini aku baru sadar,
aku sudah 24 hari mengeluarkan tulisanku.
Sudah 24 kata yang aku deskripsikan.
Walau kadang terasa berat, sulit, lelah.
Tak akan aku berhenti sampai huruf ke-24.

Mungkin 24 menjadi bilangan yang penting tahun ini.
Di tulisan ini aku baru benar-benar sadar.
Dengan X sebagai huruf ke-24
dan aku sempat bingung tak berarah.
Tapi akhirnya terciptalah tulisan ini.

Tahun ini, tahun X aku.
Iya, tahun ke-24 hidupku.
Aku berhenti sejenak untuk mengarahkan tujuan hidup.
Aku tau akan ada banyak yang berarti di tahun ini.
Dan aku akan berusaha terus walau rintangan disana-sini.
Hingga aku sampai pada tujuanku itu.
»»  Read More...

Thursday 25 February 2016

Wanita

Kebetulan aku lahir sebagai bayi perempuan.
Direncanakan untuk menjadi seorang wanita.
Seorang yang diistimewakan,
menjadi tanggung jawab,
dan yang bertanggung jawab.

Wanita adalah perempuan dewasa.
Dia biasanya sudah ditempa.
Baik akal dan fisiknya.
Apalagi batinnya.


Mengapa wanita itu istimewa?
Bayangkan saja,
wanita selalu diberi waktu istirahat
minimal sekali dalam sebulan.

Kadang aku merasa tak mudah jadi wanita.
Aku sering mendengar diriku berdebat.
Padahal aku sendirian.
Iya, perdebatan akal dan batin.

Aku dituntut untuk menjadi orang baik.
Ditunggu untuk jadi orang pintar.
Kadang dimanja karena aku istimewa.
Tapi juga dilatih untuk menjadi seorang yang kuat.

Orang tua ku punya tanggung jawab besar.
Mereka harus bisa membagi waktu
memanjakan dan juga melatih dengan tegas.
Karena ketiga keturunannya seorang wanita
yang akan menjadi panutan generasi baru.

Aku masih harus berusaha untuk mencapai tahap itu.
Tahap dimana aku bisa menjadi seorang wanita.
Disaat aku harus memberi contoh
sekaligus mendidik keturunanku.

Terimakasih untuk orang-orang disekitarku.
Menjadi sandaran untuk aku yang lemah saat ditempa.
Menjadikan aku merasa istimewa.
Dan menunggu aku menjadi seorang wanita.
»»  Read More...

Wednesday 24 February 2016

Video

Video adalah rekaman gambar hidup.
Gambar hidup yang bisa kemabali diulang,
untuk kemudian mengenang,
lalu menjadi hiburan,
atau malah jadi motivasi,
untuk menginstropeksi diri sendiri.

Jaman sekarang sudah banyak teknologi canggih.
Video dengan mudah di dapatkan,
disimpan dalam sebuah alat,
lalu diputar kembali untuk dilihat.


Tak sedikit video yang dibuat untuk motivasi.
Dengan mudahnya kita bisa menonton.
Sudah banyak tempat untuk kita menonton.
Bahkan tak berbatas.

Tak jarang juga kita melihat video keseharian orang lain.
Dari situ kita bisa mencontek sedikit banyak tingkah laku.
Membantu kita termotivasi,
setidaknya ingin hidup bahagia seperti mereka.

Tak semua dapat dengan mudah terekam tapinya.
Masih diharuskan adanya kesadaran.
Satu dan lain hal penting bisa terlupa.

Andai semua dapat melihat keseharian kita.
Apa masih ada yang ingin berbuat tercela?
Andai semua dapat melihat mimpi indah kita.
Apa masih ada rasa sedih yang timbul?

Mungkin sekarang kita hanya bisa mengira.
Tak bisa langsung melihat video di masa depan.
Tapi dengan kesadaran penuh,
ayo kita buat mimpi kita jadi sebuah rekaman.
Rekaman yang dibuat dalam video,
yang suatu hari dapat menghibur
atau bahkan memotivasi orang yang lain.

»»  Read More...

Monday 22 February 2016

Uang

Sekali lagi aku cek Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Uang adalah alat tukar yang sah.
Uang adalah harta atau juga kekayaan.
Menurutku akal ku,
uang adalah segalanya.

Bukan aku bergantung pada uang.
Bukan aku selalu bergantung pada kekayaan.
Tapi aku heran,
kenapa segalanya harus selalu melulu bergantung pada uang.

Uang itu alat tukar.
Uang itu kotor.
Itu yang aku pelajari dulu sekali saat aku TK.


Dulu orang tuaku melaminating beberapa uang di rumah.
Untuk kami belajar menukar uang dengan barang di warung.
Beberapa warung di daerah rumah kami juga maklum.
Mendukung kami belajar tukar menukar dan kebersihan.

Tapi sekarang yag aku tau,
uang bukan hanya sebagai alat tukar.
Uang itu berarti kekuasaan.
Dan kotornya uang,
bahkan bertambah maknanya dalam pikiranku.

Jika kau mau hidup makmur di dunia,
uang adalah segala solusinya.
Kesehatan, makanan, pendidikan, bahkan kebahagiaan,
semua didapat karena kamu punya uang.

Iya. Bahkan kebahagiaan didapat karena uang.
Mungkin juga semua rasa cinta dan sayang,
hanya akan didapat seutuhnya jika kau punya uang.
Dan aku mengutuk itu.

Aku benci sejujurnya.
Semuanya berkiblat pada materi.
Memang iya setelah kupikir beberapa kali,
tapi juga banyak faktor yang lebih besar dari itu.

Semuanya berputar seperti roda.
Saat kau sehat kau dapatkan uang.
Dan karena uang kau juga sehat.
Hanya jangan sampai roda itu berhenti.
Jika roda itu berhenti,
mungkin kau akan mati.

Akal ku berkata,
faktor lain lah yang membuat roda itu tidak berhenti.
Jadi yang jadi kuasa sebenarnya bukan uang.
Tapi kuasa si pemutar roda.
Mungkin hati nurani, sifat, cinta, apapun.

Sekarang begini,
semakin besar roda makin besar juga usaha si pemutar.
Untuk apa jika kau punya roda besar,
jika kau tak tau cara bijaksana untuk memutar roda itu?
»»  Read More...

Sunday 21 February 2016

Tasikmalaya

Aku sangat mencintai kota ini.
Di kota ini aku lahir.
Di kota ini aku tumbuh.
Di kota ini aku bermimpi.

Setengah hidupku sampai sekarang,
adalah Tasikmalaya.
Walau tak ingat banyak,
aku masih bisa rasakan Tasik.


Di Tasik semua pengalaman pertamaku.
Aku mengenal arti sahabat.
Aku mulai menulis.
Bahkan aku rasakan jatuh cinta.

Disana aku belajar.
Dari agama, sopan santun,
bahkan aku belajar bermimpi.

Tapi saat aku punya mimpi,
aku harus pergi.
Pergi dari kota kesayangan itu.
Pergi walau aku tak mau.
Menutup mimpi yang aku punya saat itu.

Di empat kota lain aku tinggal.
Di tujuh atap lain aku berlindung.
Tetap aku merasa di Tasik lah seharusnya,
aku menetap dan wujudkan mimpi.

Aku ingin pulang.
Ke tempat aku lahir.
Aku ingin punya masa depan di kota itu.
Walau mungkin kota itu berubah.

Sekarang,
ada yang sudah membuka kain penutup mimpi itu.
Mimpi lamaku yang sudah tertutup debu,
merasakan lagi hangatnya semangat.
Tinggal usaha dan doa yang harus kami perkuat.
Sampai jumpa kembali Tasik ku,
terimalah kembali aku di sana suatu hari nanti.

»»  Read More...

Saturday 20 February 2016

Salah




Apa yang kamu rasakan kalau kamu melakukan kesalahan?
Kamu pasti akan merasa gak enak hati.
Sengaja atau tidak kesalahan itu kamu lakukan.
Besar atau kecilnya rasa gak enak yang kamu rasakan.
Dan kapan rasa gak enak hati itu muncul.

"Aturan itu untuk dilanggar."

Ada sebagian orang menerapkannya.
Merekalah yang sengaja berbuat salah.
Mereka seperti punya aturan sendiri di pikirannya.
Atau ada juga yang punya kepuasan sendiri,
kalau sudah melanggar aturan.

Kelompok ini,
gak punya rasa 'gak enak hati' saat melakukan kesalahan.
Tapi mereka akan merasakannya kelak.
Saat mereka tau itu salah,
atau saat mengenang masa lalu.
Setidaknya, mereka akan punya rasa malu.

Kelompok lainnya adalah orang yang kepepet.
Melanggar aturan karena mereka tak mampu.
Biasanya, kelompok ini punya rasa gak enak hati yang besar.
Dan rasa itu muncul seketika saat mereka lakukan kesalahan.

Kelompok ini akan membuat alasan.
Bohong demi pemakluman atas kesalahannya.
Tapi mereka selalu gelisah saat melakukannya.
Karena mereka tau pelanggaran yang mereka lakukan.

Kesalahan itu bisa dimaklumi,
jika pelanggarnya masih belum mengerti.
Kesalahan bisa dimaafkan,
jika si pelanggar benar-benar menyesalinya.

Kesalahan bisa di hapus,
benar-benar diampuni.
Ibarat tulisan atau gambar,
kesalahan bisa dihapus.


Jika kesalahan benar-benar tak bisa dihapus,
mereka harus menggantinya.
Mengganti yang dengan lembar baru,
atau menjalani hukuman yang setimpal.

Jika si pelanggar merasa bersalah,
artinya dia masih orang yang baik hatinya.
Dia akan menyadari kesalahnnya,
dan berusaha tidak mengulanginya.

Tapi jika dia belum merasa bersalah,
dia juga akan berusaha,
berusaha untuk lebih ahli dalam melanggar aturan.
Padahal, serapih mungkin dia melakukan pelanggaran,
pasti akan ada yang mengungkapnya.
Karena Sang Maha Mengetahui tidak pernah tidur.

»»  Read More...

Friday 19 February 2016

Rumah

Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal.
Rumah punya setidaknya lima syarat.
Dia harus punya lantai atau fondasi,
dinding, atap, jendela dan pintu.


Fondasi rumah adalah sebagai penopang.
Jika suatu rumah memiliki fondasi,
rumah itu akan berdiri dengan kuat.
Lama atau sebentarnya rumah itu kokoh,
ditentukan oleh bagus tidaknya fondasi yang dibuat.

Sebuah rumah pasti punya dinding dan atap.
Sebagai pelindung isi rumah tersebut.
Dari angin, air, debu atau apapun.

Tak lengkap jika rumah tak berjendela.
Jendela berfungsi sebagai alat keluar masuknya udara.
Dengan adanya jendela,
setidaknya kita bisa sedikit mengintip keluar.

Setiap rumah juga memiliki Pintu.
Pintu dibuat sebagai jalan masuk atau keluar.
Untuk sang pemilik rumah,
atau juga untuk tamu yang datang.

Bagiku,
rumah adalah keluargaku.
Tempat dimana sifatku dibentuk disana,
tempat kenyamanan selalu terasa,
tempat aku belajar sesuatu yang baru,
dan tentunya tempat aku pulang.

Fondasi sifatku terbangun disana.
Dari aku lahir sampai sekarang aku dibentuk.
Aku sedemikian rupa dibentuk,
agar jadi pribadi yang kuat.

Tanpa keluarga,
tak bisa aku punya tempat mengadu,
tak ada yang bisa membelaku,
tak bisa aku berlindung.

Dari keluargaku aku belajar.
Belajar untuk berani melihat keluar,
ketempat yang belum pernah kita pijak.
Tempat tanpa perlindungan.

Keluarga itu tidak memaksa kita untuk tinggal.
Mereka selalu membiarkan kita pergi.
Karena mereka tau,
pada akhirnya kita akan pulang.
Keluarga yang selalu akan menerima kita.
Apapun keadaannya dan kapanpun.

Rumah adalah keluarga.
Bukan hanya tempat tinggal.
Rumahku bukan hanya di Indonesia.
Disini pun aku punya tempat pulang,
karena aku punya keluarga baru.

Jika kita punya rumah yang banyak,
bukan berarti rumah yang lain tak penting.
Karena kita selalu butuh perlindungan,
saat tidak di tempat kita dilahirkan.
»»  Read More...

Thursday 18 February 2016

Q

Setalah beberapa hari cuma mentok di huruf ini,
aku tetep gak nemu yang paling ok.
Walaupun ada beberapa bahasa Indonesia serapan,
tapi menurutku masih belum pas untuk diceritakan.

Jadi aku gak akan maksa.
Karena sesuatu yang dipaksakan,
tak akan lebih baik hasilnya.
Bahkan bisa jadi hasilnya buruk.

Masalah satu ini cukup mengingatkanku sesuatu.
Setiap perencanaan yang matang dan terperinci,
ada saja hambatan walau sudah hampir sampai tujuan.

Gak menemukan kata bahasa indonesia dari huruf Q,
sempat membuat aku hampir memaksakan kehendak.
Malah sempat aku berpikir untuk berhenti.


Tapi lalu aku menulis dari suatu ketidakadaan.
Mendapatkan satu dua patah kata diawal
yang menuntun aku sampai bait ini.
Membuat aku menikmati setiap ketikan.

Ternyata semua masalah punya hikmah sendiri.
Dari putus asa,
menjadi sebuah renungan,
bahkan sebuah syukur.

Tulisan ini akan mengingatkanku,
untuk tidak boleh menyerah.
Untuk menikmati setiap detik dalam hidup.
Karena manusia hanya bisa berencana.

Kau tau kawan?
Bahkan mungkin ini tulisan tercepat
yang aku tulis dalam rangkaian cerita ini.
Kita akan selalu bisa mendapat yang terbaik,
walau yang kita lihat hanya jalan buntu.

»»  Read More...

Wednesday 17 February 2016

Pantai

Lima tahun lebih rasanya aku gak ke Pantai.
Padahal aku sangat suka pantai.
Aku suka semuanya,
warna, wangi, udara bahkan suaranya.


Pantai itu hangat.
Ketenangan juga bisa didapat,
walau banyak anak-anak main pasir dan ombak.
Ketika kau pejamkan mata di pantai,
yang kau dengar, rasa dan cium seperti khayalan.

Aku ingat bagaimana aku merasa tenangnya pantai.
Kebersamaan, canda, tawa, nyaman, bahagia.
Walau langit menyembunyikan matahari,
tetaplah tenang yang kurasa disana.

Pantai selalu membuatku tersenyum,
walau hanya dalam ingatan.
Sama saja ketika kau jatuh cinta.
Walau sudah lama tak jumpa,
tetap keindahan yang kau rasa.

Aku rindu pantai.
Aku rindu semua yang berhubungan dengannya.
Mungkin ini juga namanya cinta.
Ketika sekali kau berada disana,
selama kau jauh darinya,
selama itu pula kau rindu padanya.
»»  Read More...

Tuesday 16 February 2016

Obat

Obat itu pahit.
Terkadang sakit terasa bila bereaksi.
Tapi tidak semuanya pahit
dan tidak semua sakit saat bereaksi.

Obat pahit biasanya dijauhi.
Mungkin dia diciptakan
agar anak-anak tak mau meminumnya.
Hinggga anak-anak itu tak mau sakit lagi.


Tapi ada obat yang tidak pahit.
Obat-obat penyakit ringan
atau obat untuk anak.
Karena mungkin sifatnya untuk meringankan.

Kadang ucapan orang juga terasa sakit, kan?
Saat itu, kita harus mampu menahannya.
Bisa saja yang menyakitkan itu adalah obat.

Contohkan saja nasihat dan kritik.
Mereka pahit. Sakit hati kita mendengarnya.
Tapi mereka datang dari orang yang kita percaya.
Mereka memberikan itu pada kita agar kita berubah.
Jadilah kita pribadi yang lebih baik dan kuat.

Bahkan kawan,
nasihat dari sahabat bisa mebuat sesuatu yang buruk.
Kita bisa berpikir kalau mereka terlalu mencampuri.
Tapi sahabat dan keluarga kita hanya ingin yang terbaik.
Karena yang terbaik itu datang dari penempaan terburuk.

Tahan bila sakit.
Jangan hindari.
Berterimakasihlan karena mereka peduli.
Karena mereka sayang.

Obat tak selamanya menyakitkan atau pahit.
Manis juga biasanya terasa.
Seperti manisnya canda tawa.
Seperti indahnya pertemuan.
Itulah vitamin jiwa kita sesungguhnya.

»»  Read More...

Monday 15 February 2016

Nama

Nama itu ciri khas.
Nama diberikan sesuai bentuknya.
Bisa juga sebagai harapan.

Manusia itu belajar dari benda.
Saat benda dinamai berdasarkan bentuknya,
manusia menamai anaknya dengan harapan,
namanya bisa mencermikan sifat.


Saat manusia menamai sesuatu,
apalagi dengan sebutan lain,
kemungkinan besar sesuatu itu lebih berharga.
Mereka lebih terikat satu sama lain.

Tetapi tetap,
ada arti atau harapan saat nama lain dibuat.
Bahkan arti yang berbeda dan punya makna tersendiri.
Ada rasa kasih dalam setiap huruf yang dibuat.
Atau bahkan saat kita tak sanggup mengucap nama.

Tak semua orang paham dengan arti nama.
Tapi setidaknya kita bertanya apa arti nama kita.
Setidaknya kita tau makna nama kita,
setidaknya kita tau dari mana sifat kita terbentuk.
Atau setidaknya kita tahu,
ada harapan dibalik nama kita.

»»  Read More...

Sunday 14 February 2016

Masak

Sejak lima tahun terakhir,
masak adalah satu kewajiban buat aku.
Tuntutan hidup hemat untuk perantau.
Salah satu cara juga untuk pereda kangen.

Awalnya aku gak terlalu bisa masak.
Tapi karena doyan makan,
dan gak banyak makanan enak banget disini,
aku mulai belajar untuk masak dengan baik.


Belajar dari temen,
dari resep di internet,
tanya resep ke mamah,
atau eksperimen sendiri.

Sekarang masak bukan cuma kewajiban aja,
masak jadi hobi baru.
Penghilang suntuk paling ampuh.

Sampai sekarang aku masih belajar,
masih mencoba resep baru.
Mungkin gak ada batasnya belajar masak.
Karena akan ada lagi resep baru yang lain.

Aku baru sadar,
kewajiban bahkan bisa jadi hobi.
Karena aku tau,
hasilnya baik, enak, ataupun asik.

Coba aja kewajiban lainnya bisa seperti itu.
Jika aku temukan hasil baik
dari setiap kewajibanku,
mungkin saat ini aku berbeda.

Mulai sekarang aku harus mencari.
Mencari hasil dari setiap kewajiban.
Sampai aku menyenangi setiap kewajiban.
Sampai aku gak merasa terpaksa melakukannya.

»»  Read More...

Saturday 13 February 2016

Lemon

"When life gives you Lemons, make Lemonade!"

Hampir semua orang pernah denger kalimat itu.
Hampir semua orang mengerti.
Tapi gak semua orang buat Lemonade dari Lemon itu.

Lemon itu buah.
Warnanya kuning cerah.
Rasa buahnya asam.
Kulitnya pahit.
Tapi dia beraroma sedap.
Khasiatnya pun banyak.


Anak kecil yang belum tahu rasa Lemon,
mungkin tetap menyicipinya karena warnanya indah.
Karena yang mereka tahu,
jika warnanya cerah,
kemungkinan besar bukan hal buruk.
Tapi setelah mencoba,
mereka tak mau lagi memakannya langsung.

Kita yang sudah dewasa,
lebih memilih untuk mengolah lemon.
Salah satunya 'infused water'.
Walau kadang rasanya pahit,
kita tetap meminumnya,
karena tau khasiat dari Lemon.

Terkadang kita sangat membutuhkan Lemon,
karena aromanya yang sedap
atau rasanya yang segar.

Maka semua butuh proses.
Proses pengenalan adalah yang pertama.
Setelah kenal, kita paham apa yang dihadapi.
Jadi kita bisa tau apa yang harus kita olah,
sehingga kita dapat sesuatu yang kita mau.

Apa yang kita lihat,
tidak selalu sama jika kita belum mengenalnya.
Dan apa yang kita kenal,
belum tentu selalu sama seperti itu,
setelah melalui proses tertentu.
»»  Read More...

Friday 12 February 2016

Kertas

Apapun warnanya, apapun jenisnya, apapun bahannya.
Kertas itu menurutku bersih.
Kertas juga rapuh.
Kertas itu pasrah.

Kenapa pasrah?
Karena dia benda mati.
Dia siap di torehkan apapun diatasnya.
Dia siap dibentuk jadi apapun.


Dia bahkan rela dijadikan apapun.
Kertas kosong berguna bagi orang yang suka menorehkan sesuatu.
Entah itu tulisan, atau gambar, atau keduanya.
Atau bahkan berguna untuk orang yang suka membentuk.
Origami misalnya. Atau kerajian lainnya.

Kertas yang sudah tertulis, tergambar atau terbentuk pun sangat berguna.
Tulisan diatasnya mungkin saja membuat seseorang tergerak hatinya.
Gambar padanya mungkin saja membuat seseorang tersenyum.
Bentuk barunya mungkin bisa membuat seseorang beruntung.

Tapi kertas tidak dapat kembali pada bentuknya semula.
Kertas yang sudah tertulis, tergambar atau terbentuk,
bisa sedemikian rupa dibuat kosong lagi, dibuat rapi lagi.
Tapi tidak bisa kembali pada bentuknya semula.
Tidak bisa kembali bersih, tidak bisa kembali pasrah.
Karena dia rapuh.

Sekali kamu membuat sesuatu dengan kertas kosong tersebut.
Anggap saja selamanya dia akan menjadi seperti itu.
Maka berhati-hatilah saat kamu berbuat.
Karena sesuatu yang pasrah, biasanya sangat rapuh.

Disini, kita bisa samakan kertas dengan kepercayaan.
Saat kepercayaan sudah tercoreng, tergores atau terbuang,
tidak akan lagi ada kepercayaan yang sama.
Tidak akan ada lagi kepercayaan yang bersih.
»»  Read More...

Thursday 11 February 2016

Jarak

Kalau kata Dewi Dee Lestari,
"Seindah apapun huruf terukir,
dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda?
Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak?
Dan saling menyayang bila ada ruang?"

Aku setuju dengan itu.
Jarak yang membuat kita bisa bergerak.
Jarak secara fisik dan juga batin.
Jarak antara waktu, tempat, juga kegiatan.

Sebagai anak rantau,
aku berjarak dengan keluarga.
Dengan jarak sejauh itu,
terisilah hal baru diantaranya.


Sifat dan kebiasaan yang baru bermunculan.
Mulai dari rasa rindu.
Lalu muncul kata mandiri.
Kemudian rasa sayang semakin kuat,
karena kepercayaan dan keyakinan.

Ada jarak waktu ketika kau menunggu.
Terisilah kesabaran dan impian diantaranya.
Dan ada jarak juga di setiap aktivitas.
Hingga energi terisi kembali.

Jika tak ada jarak,
mungkin tak ada ruang yang bisa diisi.
Jika kau merasa kurang,
mungkin kau tak memberi jarak pada sesuatu.
»»  Read More...

Wednesday 10 February 2016

Ibu

Terlalu banyak yang mau aku tulis tentang Ibu.
Ibu adalah manusia yang dipilih tuhan
untuk merawat, menjaga dan menyayangi kita.
Ibu adalah manusia yang paling rela berkorban.
Ibu adalah Ibu.

Terlalu bingung kata apa yang mau kutulis.
Terlalu banyak arti Ibu buatku.
Terlalu banyak kelebihanmu,
yang menutupi semua kekuranganmu.

Ibu buatku adalah Mamah.
Mamah yang berdarah sunda.
Mamah yang dulunya paling gaul.
Mamah yang sekarang paling jadi panutan.


Aku gak begitu tau Ibu mu,
tapi Mamah,
selalu tau apa yang aku mau,
selalu tau apa yang aku lakukan,
selalu tau waktu yang tepat untuk aku.

Sekarang kita jauh, mah..
Tapi mamah selalu tau aku lagi gimana.
Mamah bisa aja chat aku pas aku lagi sakit.
Atau chat aku pas aku lagi seneng banget.
Jarak kayak gak penting banget buat kita ya, mah..

Mungkin mamah udah bosen denger ini,
aku belum bisa bahagiain mamah.
Aku masih aja bikin mamah pusing.
Aku belum bisa bikin mamah bangga.

Walau gitu,
mamah masih mau denger keluhan aku.
Mamah selalu jadi penyegar saat suntuk.
Pelukan mamah, kayak charger buat aku.

Untuk para ibu yang hebat,
kami para anak mau bilang makasih.
Kami selalu ingin bilang,
"Saya cinta sama Ibu"
Tapi lidah kami tak jarang kaku.
Mungkin karena kami belum merasa pantas.
Karena kami lebih ingin melihat ibu tersenyum,
senyum bangga, bukan senyum menguatkan lagi.
»»  Read More...

Tuesday 9 February 2016

Hujan

Aku salah satu orang yang juga suka Hujan.
Hujan itu enak.
Enak dilihat, enak didengar, enak dihirup wanginya,
bahkan enak dirasakan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Hujan adalah titik-titik air yang berjatuhan dari udara
karena proses pendinginan.
Hujan adalah salah satu siklus air di bumi.


Biasanya, orang sedih saat hujan.
Mungkin efek langit yang mendung,
membuat perasaan juga menjadi lebih sendu.
Tapi aku kadang senang ketika hujan datang.
Sambil minum segelas kopi susu hangat,
aku melihat tetesan hujan dari jendela,
dan terkadang aku mengingat "momen hujan" ku.

Seringkali aku teringat sore itu.
Sore dimana aku duduk di teras bersama Papah.
Atau sore dimana aku minum teh besama Mamah.
Aku juga ingat sore aku duduk membaca bersama kakak.
Juga sore dimana aku tertawa melihat adik berlari dibawah hujan.
Iya, semua kuingat. Semua bersama hujan juga.

Tapi semua yang berlebihan itu tidak baik.
Saat hujan mulai berlebihan, terjadilah badai.
Aku hanya mengingat semua badai yang kulalui sendiri.
Saat aku hanya bisa sembunyi di balik selimut.
Saat jantungku kencang berdegup setelah petir.

Sekarang, bila datang hujan,
kupejamkan mata.
Kulihat semua di balik kelopak mataku.
Kulihat senyum-senyum orang terkasih.
Tapi kulihat juga pohon yang tumbang karena badai.

Mungkin ada arti lain dari hujan.
Hujan adalah salah satu kasih sayang Tuhan.
Untuk bumi dan isinya.
Untuk manusia juga, sebagai pengingat.
Semua momen hujan, akan teringat saat hujan turun.
Semua momen yang telah kita rekam dalam memori,
atau momen yang akan kita rekam nanti saat hujan.

»»  Read More...

Monday 8 February 2016

Gunung

Tinggi. Gagah. Kokoh. Angkuh.
Itu sudut pandang aku.
Mungkin kalian juga.
Mungkin sumberku juga berpikir sama.

Sumberku yang satu ini paling suka naik gunung.
Paling sering hilang, karena naik gunung.
Paling suka pamer kalo sudah naik gunung.
Kenapa pamer?


Dia bilang,
"Naik gunung itu menantang,
tapi aku, bisa sampai di puncaknya."
Aku masih gak paham tantangan itu.
Lalu dia melanjutkan penjelasannya.

"Naik gunung itu kepuasan.
Kalau kamu belum sampai puncak,
rasanya sayang untuk nyerah.
Kayak aku buang uang gitu aja,
padahal aku bayar untuk sampai puncak."

Aku paham disitu,
sama aja kayak sekolah.
Ketika kita udah masuk,
kita pasti ingin selesaikan.
Kita ga akan nyerah gitu aja.
Kita juga mikirin tujuan kita.
Ijazah.

Tapi aku bingung,
aku gak mau mengulang sekolah yang sama.
Sedangkan dia berkali kali mendaki gunung yang sama.
Dengan harga yang sama
dan puncak yang sama.

Dia bilang BEDA.
Setiap perjalanan pasti punya cerita sendiri.
Setiap perjalanan punya kesan yang berbeda.
Setiap perjalanan ada kepuasan yang berbeda.

Mungkin yang dia maksud,
karena alam punya sejuta rahasia.
Kita gak pernah tau apa yang akan terjadi.
Walaupun kita mengulang dengan tujuan yang sama.
Kita gak akan tau apa yang akan kita dapat nantinya.
Dan selalu, semuanya akan berbeda.

Sumberku berubah setelah dia kenal gunung.
Pribadinya lebih baik.
Dia lebih tau tempat dan waktu.
Lebih menguasai sifat rendah hati.
Karena dia tau,
keangkuhan tidak bisa dilawan keangkuhan lagi.
»»  Read More...

Sunday 7 February 2016

Film

Dulu aku suka sekali membaca buku.
Setiap pulang sekolah,
aku mampir ke taman baca di dekat rumah.
Walau aku harus bertengkar sama mama,
walau aku harus menabung demi menyewa novel,
walau sembunyi sembunyi aku membaca,
aku tetap mengulangnya.
Itulah hobi.

Sejak jauh dari tanah air,
hobiku bergeser.
Aku lebih sering menonton.
Mungkin karena aku kurang mendapat buku bacaan.
Dulu buku online masih jarang.
Tapi tontonan online sangat banyak.


Film apapun aku tonton.
Kadang aku mengulang kembali Film yang sudah kutonton.
Tak sekali dua kali aku mengulang jika aku senang.
Bisa lebih dari sepuluh kali aku ulang.
Setiap detail aku hapal.
Bahkan aku bisa hapal dialog yang aku suka.

Aku seringkali menyarankan beberapa Film untuk seseorang.
Dengan harapan,
orang itu bisa belajar dari cerita di Film tersebut.
Tak jarang aku jadi ingin tau asal usul Film itu.
Apalagi kalau ternyata Film itu berdasarkan Novel.
Akan kubaca Novel itu tak lama kemudian.

Film yang kurang lebih berdurasi dua jam,
pasti mempunyai makna sendiri.
Tak mungkin sebuah Film tidak bermakna sama sekali.
Tak mungkin seseorang mengeluarkan waktu tanpa tujuan.
Tak mungkin juga hidup kita yang pastinya lebih dari dua jam ini,
tak bermakna sama sekali.
Pasti ada pembelajaran yang kita dapat.
Pasti akan ada hasil yang kita peroleh.
»»  Read More...

Saturday 6 February 2016

Embun dan Ekor

Kali ini aku kesulitan mencari kata yang bisa aku uraikan.
Bahkan, aku sulit mencari kata dari huruf E ini.
Dua kata ini yang kami temukan.
Iya, kami. Aku butuh seseorang untuk mencari kata ini.

Waktu itu aku tanya,
"Kamu pilih Ekor atau Embun?"
"Embun." jawabnya.
Saat itu aku membayangkan embun pagi yang menyejukkan.
"Kenapa?" tanyaku.
"Hmm.. Lebih indah aja."


Lalu aku bilang, aku lebih memilih Ekor.
Kenapa?
Bahkan aku gak tau kenapa aku pilih Ekor.
Bukan sekedar ingin berbeda dari yang dia pilih.
Aku memang sudah tertarik dengan kata Ekor.

Ekor adalah bagian tubuh yang paling belakang.
Tapi walaupun di belakang, dia bisa berfungsi.
Misalnya cicak. Ekor bisa sebagai alat perlindungan.
Ekor cicak bisa terlepas saat dia merasa teramcam.
Mungkin untuk yang lupa atau yang belum tau,
itu adalah teknik Autotomi.
Contoh lainnya, pada Ikan.
Sebagai alat gerak.

Walaupun ekor terletak dibagian belakang
dan tidak sering diperhatikan.
Ternyata punya banyak fungsi.
Ternyata sangat membantu kehidupan pemiliknya.
Karena tak ada yang tak berguna yang tuhan ciptakan.

Sama seperti adanya seseorang yang selalu ada di belakang kamu.
Seseorang yang tak pernah kamu hiraukan,
tak pernah kamu pedulikan,
tapi selalu membantu jalan hidup kamu.
Seseorang yang jika kamu lihat kebelakang,
layaknya embun dipagi hari,
indah dan menyejukkan.
»»  Read More...

Friday 5 February 2016

Doa

Banyak sekali yang terlintas saat huruf D ini muncul.
Daun, karena aku biasanya lihat Daun saat aku lihat Langit.
Domba, entah kenapa aku jadi ingat teman SD yang suka diledek.
Dan banyak sekali nama teman dari huruf D yang aku ingat.

Tapi lalu, aku ingat Doa.
Doa yang selalu aku ucap tiap hari.
Doa yang sering terlupa saat sudah dikabulkan.
Doa yang kadang buruk ketika hati ini sedang negatif.
Doa yang selalu diucapkan seorang ibu.


Sering aku melihat post seseorang.
Katanya:
"Kalau kamu sedang merasa beruntung,
salah satu doa Ibumu sedang dikabulkan."

Kenapa doa ibu? Kenapa bukan doa kita sendiri?
Mungkin juga karena ibadah kita belum sebaik ibadah ibu.
Jadi, doa ibu yang tuhan kabulkan.
Mungkin...

Doa itu bukan ban serep.
Bukan yang diucap ketika kamu dalam masalah.
Karena sering kali kita benar-benar berdoa,
jika kita terjatuh dan tertimpa sesuatu.

Doa adalah salah satu setir kehidupan kita.
Saat kita berdoa, ada satu harapan dimasa depan.
Ada usaha sendiri dari kita, supaya doa itu terkabul.
Jadi menurutku, doa itu yang juga mengarahkan tujuan hidup kita.

Apa yang terjadi kalau kita tidak berdoa?
Mungkin kamu belum punya tujuan hidupmu yang sebenarnya.
Jadi apa yang harus kita lakukan jika tak punya tujuan hidup?
Berdoa.
Dengan harapan, kamu mendapat "tujuan hidup".
»»  Read More...

Thursday 4 February 2016

Cinta

Mungkin kamu menebak kali ini aku baper, galau atau apapun namanya bahasa sekarang itu.
Engga kok.
Cinta memang lagi jadi pikiran aja beberapa waktu ini.
Jadi ya kata Cinta yang aku ingat saat huruf C muncul.

Apa itu cinta?
Aku gak mau menjawabnya.
Karena cinta bukan apa yang harus kamu baca.
Tapi apa yang kamu rasa.
Aku gak bisa deskripsikan cinta.
Tapi aku bisa merasakan cinta.

Cinta yang paling bisa aku rasakan sekarang, adalah cintanya Sang Pencipta.
Dia masih cinta aku. Dia cinta aku dengan cara-Nya sendiri.
Gak perlu aku tuliskan, kalian pasti sudah merenungkannya detik ini.
Kalau belum, mungkin kamu belum bersyukur, kawan.

Cintanya Keluarga dan sahabat.
Cinta yang tercipta oleh ucapan, sentuhan atau hanya dengan tatapan.
Kadang, saat aku terdiam pun, aku bisa merasakan cinta itu.
Karena cinta itu tetap ada walau kau tak bersama mereka.
Cinta itu tidak akan hilang, walau bisa berkurang.


Itu cinta yang aku rasakan.
Tapi bagaimana aku memberi cintaku?
Aku belajar.
Perlahan belajar memberikan cintaku.

Saat aku mencintai Sang Pencipta,
aku belajar untuk mematuhi semua yang Dia inginkan.
Aku mencoba mengikuti semua aturan yang ada.
Walau susah,
tapi dengan sedikit pengorbanan aku mencoba.

Ketika aku merasakan cinta keluargaku, orangtuaku,
rasanya detik itu juga,
aku ingin sekali menuruti apa yang mereka katakan.
Walau harus aku berperang dengan hati nurani ku sendiri.

Saat sahabatku berucap,
"Aku sayang kamu."
Saat itu aku ingin untuk memberikan yang terbaik untuknya.
Perhatianku, kasih sayang, bahkan semua yang aku miliki.
Walau belum seluruhnya,
tapi aku belajar.

Dengan adanya cinta,
rasanya aku bisa hidup.
Aku punya tujuan yang jelas.
Untuk membalas semua cinta yang aku dapatkan.

»»  Read More...

Wednesday 3 February 2016

Biru

Aku masih ingat kapan aku bilang aku suka warna Biru.
Saat TK.
Waktu itu aku ditanya temanku, "Suka warna apa?"
Aku bingung waktu itu mau jawab apa, jadi aku cuma diam dan lihat langit.
"Aku suka biru." Aku jawab tiba-tiba, padahal mungkin saja temanku sudah lupa pertanyaannya tadi.
"Kenapa?" dia bertanya lagi. Karena mungkin kebanyakan perempuan di kelas suka warna Pink.
"Karena, kemanapun kamu melihat, pasti kamu akan lihat warna biru."
"Tapi kan kalo malem, langitnya hitam?"
"Tetep aja aku ingetnya, langit itu biru." aku menjawab mantap.


Sejak hari itu, aku jadi makin tergila-gila dengan warna biru.
Semuanya biru. Sempat aku mencoba cinta dengan warna lain.
Hitam saat aku SMP. Tapi itu ternyata cuma ikut-ikutan.
Kuning saat SMA. Tapi itu ternyata hanya obsesi.
Bukan suka. Bukan cinta.
Aku tetap setia pada biru. Tapi aku sadar, biru tidak sendiri.
Dia juga harus dipadukan. Dia bukan milikku, dia hanya kesayanganku.

Masih, hampir semua yang aku beli masih berwarna biru.
Tapi sekarang aku sudah bisa menerima warna yang lain.
Gak melulu biru, kebanyakan karena keluarga atau sahabatku.
Mereka masih sering bilang, "Pasti yang biru deh.."

Tapi, gak bisa dibohongin. Aku emang cinta sama warna penenang itu.
Saat aku kalut, aku bingung.
Aku pergi. Keluar, duduk sendiri di bawah langit yang biru.
Kalau langitnya lagi gak biru?
Tetap aja aku ingetnya, langit itu biru.

Karena ketika aku mencintai sesuatu,
padanya aku merasakan ketenangan.
Ketika aku mencoba untuk mencintai yang lain,
tetap rasa cinta yang sesungguhnya,
hanya ada pada cinta jujur kita yang pertama.

»»  Read More...

Tuesday 2 February 2016

Air

Kata yang pasti disebut semua orang Indonesia setiap hari.
Setiap pagi sebelum mandi,
mamah selalu menyapaku singkat sambil lalu menyebut kata itu.
"Hai, mba.. Minum air putih duluu.."
atau "Jangan boros air ya mandinya.."
atau "Nanti air bak nya di penuhi lagi!"
Setidaknya itu kata pertama yang aku dengar hampir setiap pagi.


Tanpa air, apa kita bisa bertahan?
Tidak.
Bahkan aku belajar di kelas,
manusia bisa bertahan sampai sekitar 10 sampai 14 hari tanpa makanan.
Tapi tanpa air minum,
bisa dalam hitungan jam dia bisa mati (karena panas dan dehidrasi).
Kecuali di tempat dingin,
itu pun manusia hanya bisa bertahan 3 sampai 5 hari tanpa air.

Seperti yang sering dikatakan orang juga,
70% tubuh kita itu air isinya.
Jadi kita tak bisa hidup tanpa elemen yang satu ini.
Maka aku pilih Air untuk huruf A ini.
Karena tanpa air,
bahkan aku tak bisa menulis ini.

Satu lagi,
Tanah Air.
Punya arti yang lain memang. Tapi dari kata air juga dia terbentuk.
Dari elemen tanah dan air Indonesia terbentuk menjadi negara kepulauan.
Tanah dan Air yang berebeda ketika kau menginjaknya.
Tanah dan Air yang lebih sering disebut rumah.
Tanah dan Air yang aku rindukan.

Selama kau masih di sana, kawan, berbanggalah.
Karena tak ada tanah yang senyaman Indonesia.
Karena tak ada air yang sesejuk di Indonesia.
»»  Read More...

Monday 1 February 2016

#ceritaalfabet

Udah 3 tahun kayaknya dari terakhir aku post di BiruBicara. Sebenernya aku masih aktip nulis, tapi gak pernah di publish. Kenapa? Karena kemungkinan tiga tahun terakhir ini sifat aku lagi rubah-rubah. Lagi labil istilahnya mah.. Tapi kadang juga pengen banget nge-publish tulisan di notes HP atau draft2 di laptop, cuman ga ada nyali. Terus larinya galau di Path, sok-sokan post quotes di Instagram atau nge-love ratusan quotes orang di Instagram. Sampai ada yang bilang, "Si niwi anak Quotes!"

Sekitar seminggu yang lalu, ada seorang wanita muda chat aku di Instagram. Katanya dia baca BiruBicara tentang Jerman, terus tau-tau dia ternyata anak SMA 47 juga. Akhirnya ngobrol-ngobrol, dia tanya-tanya, terus aku terharu. Ternyata, masih ada yang buka si BiruBicara ini. Terus kenapa aku jadi nonaktif banget nge-Post ya? Kenapa aku gak nulis lagi aja?

Jadi aku putusin buat coba nulis lagi. Tapi sekarang bertarget. Biar selesai, biar ga cuma jadi draft usang doang, dan biar ada pacuan lagi aja buat nulis. Perlahan sih, tapi makanya kaaaannn... Mencoba lagiii.. Jadi kali ini, aku bakal nulis #ceritaalfabet.


#ceritaalfabet itu tulisan tentang sudut pandang aku untuk kata dari huruf-huruf alfabet yang tiba-tiba terlintas di otakku. Kata-kata itu bisa jadi punya arti khusus buat aku, atau punya memori, atau apapun. Aku cuma pengen cerita atau berpendapat atau apalah namanya. 

Aku dibantu sumber khusus kali ini. Aku gamau sebut namanya karena anaknya terlalu ke-gr-an. Aku dibantu berdiskusi, dia juga edit, ada juga dia bercerita, bantu aku pilih gambar, pilih kata, dan lain-lain deh. Dia juga yang dukung aku banget buat post cerita-cerita aku di BiruBicara. Aku bilang makasihnya disini aja deh.. Makasih ya, jel.. 

Aku juga didukung penuh sama si adik kesayangan. Tadinya aku mau minta pendapat dari orang lain, termasuk yang gak suka baca macam dia. Tapi dia langsung dukung, langsung semangatin juga. Katanya lumayan bagus. Aku ya langsung seneng didukung gitu sama dia.

Tapi sebenernya pun ini belum selesai sampai huruf z. Masih nyicil, tapi tabungan tulisan juga udah banyak. Yah, sambil lah yaaa.. Kata orang juga, perlahan tapi pasti. Oiya, untuk orang tua, kakak-kakak dan sahabat, aku juga gak lupa sambil belajar atau ngerjain tugas-tugas aku disini kok. Tetep insyaAllah lancaaaaarrr.. Aamiin.. Ya sambil pada doain juga lah yak.. hehehe

Rencananya tiap hari aku post satu kata. Dari A sampai Z. Mulai besok. Terus kalo alfabet udah selesai? Aku coba lagi buat nulis yang lain. Mungkin gaya bahasanya bakal beda satu sama lain. Berwarna banget. Ada yang santai, serius, baku, nyeleneh, macem-macem. Ya namanya juga pendapat, pikiran, terus juga lagi sambil belajar lah yaaa.. Harap dimaklum please.. 

Aku akan nge-post foto-foto juga di Instagram, terus sambil kasih link BiruBicara di sana. Ya sekalian promosi laaaah.. Buat yang gatau Instagramku, namanya: niwiarti28. Instagram yang lama udah gabisa kebuka nih sedih banget. Kalian bisa komentar ya kalo mau.. Mau kritik mau apa, silahkan. Dimana aja. Tapi lebih oke kalo di Instagram sih.. Karenakan lebih sering dilihat dan banyak notifnya. Mau disini juga silahkan..

Sip gitu aja deh pembukaannya. Tunggu besok ya tulisan pertamanyaaa. Untuk yang mau tebak kira-kira apa kata pertama dari huruf A, silahkan tebak, komentar juga boleh, mau request satu kata yang mau aku jabarin menurut pandangan aku juga bole *malah seneng*

Selamat membaca ya, kawan. Kutunggu komentar kalian. Terimakasiiiiiiyy..
»»  Read More...