Tuesday 15 January 2013

salamceria: Khawatir


Ringtone Ponsel Kiara berbunyi. Padahal Kiara sedang asik baca artikel di Laptopnya. Sambil dengerin lagu yang dia pasang kencang-kencang. Kiara memang kadang sebal dengan kesendirian. Sepi sekali. Memang bagus sih buat merenung, tapi kalo tiba-tiba jadi galau gimana? Makanya dia kadang benci sendiri, kadang seneng banget kalo sendiri.

Ternyata Fina yang meneleponnya. Sahabatnya tercinta yang memang harus berpisah kota dengan Kiara saat di Jerman. Walau pisah kota, mereka tetap rajin komunikasi. Entah itu lewat telepon, bbm, skype atau malah saling mengunjungi.

“Assalamualakum, Fiiin.. Ada apa?” Sapa Kiara sambil mematikan lagu yang kencang itu.

“Waalaikumsalam. Kiiii.. Gue pusing banget iniii..” Suara Fina terdengar memelas.

“Kenapaaaa? Cerita monggooo..”

“Besok gue Kontrolle, Kiii. Huaaaa..” Terdengar nada kecemasan diseberang sana.

“Kontrolle apa, Fin?” Kiara masih menanggapi santai sambil sedikit-sedikit melirik artikel yang dia baca sebelumnya.

“Deutsch, Kiiii.. Aduuuh.. Gimana inii..”

“Belajar lah, Fin!” Kini Kiara mulai meninggalkan Laptopnya dan fokus pada Fina.

“Ini gue mau belajar malah takut-takut terus, Ki.”

“Sholat dulu makanya!” Masih menjawab santai. Sahabatnya yang satu ini memang panikan sejak mereka menghadapi ulangan pertamakali di SMA.

“Udaaaah.. Aduh, gue mau jungkir balik aja ini.” Fina semakin cemas.

“Emang lo gak gitu nguasain materinya, Fin?”

“Bukan gitu, Ki. Kontrolle kemarin nilai gue gak bagus-bagus amat. Gue takut nilai sekarang malah jelek lagi.”

“Lah, kemarin kenapa nilainya jelek?”

“Gue panik gitu semaleman. Sampe gak bisa tidur, terus pas ujian malah nge-blank. Gue takut besok gue malah begitu lagi.”

“Aduh, Fiin.” Kiara menggelengkan kepalanya.

“Ki, lo sini apa temenin gue.”

“Dikira jarak kota kita deket apa, Fin?” Kiara sewot.

“Aduuhh.. Gue takut banget, Kiii..”

“Shh.. Tarik napas, Fin!” Fina pun lalu menuruti perintah Kiara.

“Terus, Ki?”

“Udah, cukup belajarnya. Lo tidur gih. Witir dulu aja sebelum tidur. Berdoa sama Allah, minta ketenangan. Masalah lo gak akan selese kalo lo panikan sekarang, malah bikin masalah tambah runyam, Fin.”

“Elu enak ngomong doang. Prakteknya susah tau!” Fina terdengar ngambek.

“Yeee.. Belum dicoba udah pesimis duluan. Jelas gak akan bisa. Positiv thinking terus dong, Fiiin...”

“Eh..” Fina seperti menyadari sesuatu.

“Ayo, jangan kalah sama pikiran negatif lo! Semangat, Fiin. Lo pasti bisaaaa..” Ujar Kiara ceria.

“Iya, bener sih, Ki. Danke banget ya, Ki. Gue tidur deh sekarang. Doain gue ya, Kiii..”

“Iya, Fin. Selalu. Bismillah yaaa.. Sana gih tidur! Gute Nacht.”

“Sip, sip. Bismillah. Gute Nacht, Ki. Assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam.” Tutup Kiara sambil masih menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum. Semoga Fina dikasih kedamaian hari ini, deh. Kalo khawatiran terus, bisa gawat dia. Aamiin..

Belajar Jerman
Kontrolle (kon-tro-le)    : Ulangan
Deutsch (Do-ich)           : Bahasa Jerman
Gute Nacht (Gute Nah) : Selamat malam/tidur

No comments :

Post a Comment