Wednesday, 15 May 2013

Edisi Kangen 2, Adik.


Assalamualaikum..

Hai semuaa.. Bertemu lagi lah ya kitaa.. Lagi getol nulis nih. Ya iya lah, internet baru jalan kenceng banget. Digunakan banget untuk posting ini itu nih. Hihihihi..

Setelah kemarin ceritain tentang gimana aku ketemu lagi dengan mama dan papa yang kejadiannya sedikit sinetron itu, sekarang aku mau ceritain kronologis kejadian aku ketemu lagi dengan adik kecilku selama satu setengah tahun kepisah. Padahal aku sama Ninit tuh kayaknya apa-apa bareng. Makan kudu bareng, tunggu-tungguan kalau yang satu belum pulang. Bobo aja kadang sekasur.Cerita ini itu udah gakada rahasia sama sekali sama dia. Nah,kita flash back lagi ke tahun lalu yuuuukkk..

Jakarta makin macet, makin gersang. Tapi aku seneng-seneng aja. Layaknya anak tunggal aku mendapat perhatian kedua orangtuaku sore itu. Di mobil bertiga, mengobrol. Mama dan papa cerita kejadian-kejadian baru di rumah. Aku tak banyak cerita. Memang tak banyak yang harus ku ceritakan.

Sesampainya di rumah, aku bernostalgia lebay dulu dengan rumahku. Banyak sekali yang berubah di rumah. Bahkan perubahan drastis. Semua barang yang ku kenal dulu berkurang. Apalagi dengan tidak adanya si Mellow, kucing kami. Dia di culik orang. Sedih dua kali terjadi pada adikku. Dia mendapatkan pengganti Mellow waktu itu, namanya Bulbul. Walau masih suka di banding-bandingin sama si Mellow, tapi pas Ninit kehilangan Bulbul, karena diculik juga, dia sedih juga. Nangisnya sampe kebawa ke acara paskibra hari itu. Itu yang mama ceritain sambil ketawa-ketawa mengingat kelakuan adik yang lucu. Aku makin gak sabar mau bertemu dengannya. Ingin memeluknya dan mencubit pipinya.

Malam pun tiba di Jakarta, selesai Sholat Isya dan tarawih di rumah, aku dan papa menjemput Ninit yang baru selesai latihan Paskibra. Di jalan, papa merencanakan sesuatu. Papa gak bilang sama Ninit kalo aku ikut menjemput dia. Lalu aku disuruh sembunyi di kursi belakang. Ninit menelepon papa, yang emang agak telat karena macetnya Jakarta. Papa dengan hati-hati menjawab pertanyaan-pertanyaan ade yang cerewet menanyakan aku. Papa sengaja me-Loudspeaker HP nya agar aku ikut mendengar cerewetnya si Adik. Setelah bebas dari pertanyaan-pertanyaan menjurus, papa menutup HP dan menyuruhku langsung pindah ke kursi belakang karena Ninit sudah menunggu.

Mobi menepi, Ninit belum terlihat. Kayaknya masih mengobrol dengan temannya. Aku mengintip-ngintip berusaha sebisa mungkin menyembunyikan badanku yang tak mungil. Papa menelepon Ninit untuk memberitahu kalau papa sudah menunggu di tempat biasa mereka ketemu. Tak lama, terlihat Ninit berlari kecil dari ujung jalan. Badannya yang mungil sudah hilang, terganti dengan badan tagap dan tinggi. Apalagi sekarang dia mengenakan rok abu-abu. Adikku seudah besar. Rasanya ingin aku keluar dari persembunyian dan langsung memeluknya.


"Hai paaa.." Sapa Ninit ketika membuka pintu mobil, lalu dia mencium pipi papa. "Mba ade udah di rumah yah? Ayo pap, ayo kita pulang.." Lalu dengan cepat pintu mobil tertutup. Papa memberi kode padaku. Aku mengusap kepala Ninit dari belakang. Perasaanku? Senang bukan main, melihat adik kecilku tumbuh sebesar itu. Mendengar kembali suranya. Mendengar cerewetnya adikku. Dengan refleks Tae Kwon Do nya, Ninit langsung membalik badannya. "Mba adeeeee!" Dia berteriak sambil tangannya membuka pintu mobil. Secepat kilat dia keluar mobil, lalu dengan cepat menarikku keluar mobil. "Mbaaaa.. Aku aku mau peluuuukkk.. Aku kan kangeeeennn.."

Ninit loncat-loncat kegirangan dan memelukku erat. Posisinya terbalik dari kali terakhir aku memeluknya. Kini kepalaku yang bersandar di bahu adikku yang tegap. Bahu anak paskibra yang tegap, kokoh. Kini adikku yang harus menurunkan kepalanya sedikit untuk bisa menatapku. Dia tinggi. Aku kagum. Pelukannya erat dan mantap. Air mata Ninit membasahi kerudungku, menghilangkan rasa kangennya. Lama dia tak melepas pelukannya. Pipiku juga mulai basah. Senang bisa memeluk adik kecilku satu-satunya ini. Papa mengingatkan kami. Kami memang ada di pinggir jalan. Adik akhirnya melepas pelukannya, tak lupa kucubit pipinya gemas. Masih berair mata, kami masuk ke dalam mobil dan pulang untuk berkangen-kangenan di rumah.

Aku senang sekali tahun lalu itu aku bisa bertemu dengan adikku yang ternyata sudah berubah banyak. Berubah ke arah yang positiv. Dia cerita banyak sekali. Walau adikku itu sekarang sudah mulai sibuk. Tak banyak waktu yang dia miliki. Dia harus latihan paskibra hampir setiap hari. Kadang aku sedih karena ditinggal latihan terus olehnya, tapi ras bangga juga muncul di benakku. Adikku terpilih menjadi PASKIBRAKA JAKARTA SELATAN. Tahun ini, dia juga sibuk melatih anak-anak baru. Ras banggaku berlipat-lipat padanya. Rasa kangenku tak bisa dituliskan. Allah yang tahu.

Beberapa menit setelah adik di kukuhkan menjadi PASKIBRAKA JAKSEL
Untuk adik:
Adik, kakak mu ini sangat ingin lihat adik tumbuh jadi wanita solehah. Jadi contoh untuk saudara-saudaramu yang lain, untuk keponakan-keponakan kamu. Kerjakan apa yang kamu suka, dik. Kamu sudah besar, kamu sudah tau mana yang baik dan mana yang buruk. Bacalah Al-Quran beserta artinya. Kita sama-sama belajar dari situ. Disitulah titik kesamaan kita. Mempelajari Al-Quran dan belajar mengamalkannya. Adikku yang pintar, aku sayang kamu. Semoga kita bisa kembali bertemu ya, nit. Secepatnya. Sebelum kita bertemu dan berpelukan lagi, ayo kita bertemu dalam sujud kita. Karena sebenernya kita ini deket. Masih sama-sama di bumi Allah. Be a great girl, yaa.. 
Love you, always.
MbaAde mu..

Nah, itulah cerita gimana dua orang kakak beradik yang akhirnya ketemu lagi. Adikku ini memang objek kekangenan semua orang, apalagi kakaknya sendiri. Semoga adikku itu jadi orang sukses yaa.. Semoga dia sehat selalu. Me miss you, deeeekkk.. Buat kawan-kawan semua yang masih tinggal serumah sama adik atau kakaknya, bergembiralah. Akuilah, dia sahabat terbaikmu. Gak perlu gengsi deh. Dia juga merasa hal yang sama. Tunjukkan kasih sayangmu padanya. Gak perlu gengsi-gengsi lagi, kali aja dia lagi butuh banget pelukanmu sekarang ini. Peluk adik atau kakakmu sekarang, bilang kamu sayang padanya. Be a lovely sister or brother, guys..

Wassalamualaikum..

No comments :

Post a Comment