Thursday, 29 November 2012

Satu pagi menjelang Winter



Payung, Mantel dan Kaos kaki. Ya, tiga benda itu sangat dibutuhkan untuk menghadang cuaca seperti ini. Menjelang winter di akhir November. Aku di bangunkan oleh suara adzan dari HP-ku. Itulah salah satu cara pengingat sholat di awal waktu bagiku, seorang pelajar muslim di benua biru, Eropa, yang sebentar lagi akan menghadapi winter.

Aku mengumpulkan semua niatku untuk berangkat ke kampus jam tujuh pagi di hari Rabu yang dingin itu. Ramalan cuaca di laptop hanya memperlihatkan angka delapan. Aku cepat-cepat memakai sweater hangat kesayanganku dan menyambar matel sebelum buru-buru memakai sepatu dan berlari ke Halte. Aku nyaris ketinggalan Tram yang cuma ada 20 menit sekali itu.

Tram arah kampusku pagi itu, seperti biasa, penuh dengan anak-anak yang berangkat sekolah. Mulai dari anak SD sampai mahasiswa dan gak kalah kake-kake dan nenek-nenek yang mungkin mau menghirup udara segar kota Halle. Lantai tram basah karena sepatu-sepatu penumpang yang juga basah, juga karena payung yang masih menampung air hujan. Tak lama, tram tiba di Halte tujuanku. Dengan susah payah menembus kerumunan anak-anak, aku akhirnya turun.

Langit masiih hitam, padahal jam tangan menunjukan pukul 7.20. Rintik-rintik air yang ringan masih menyerbu dari langit. Aku berjalan sendiri ke arah Kampus. Basah, karena terlalu buru-buru sampai lupa membawa Payung. Beberapa sepeda menyusulku menuju parkiran sepeda di depan kelas. Si pengendara sepeda memakai perlengkapan anti dingin, dari Boots, Jaket tebal, Syal, sarung tangan, dan Topi (kupluk).

Kira-kira seperti ini
Kelas sangat sepi saat aku masuk. Tapi hangat luar biasa. Aku langsung duduk di tempat biasa dan membuka mantelku yang agak basah. Dosen belum datang, teman-teman lain terlihat memakan bekal rotinya. Aku hanya mempersiapkan buku dan melihat sekeliling. Semua tampak tidak antusias untuk menerima pelajaran hari ini.

Dosen datang diikuti teman-temanku yang lain. Kuliah dimulai tepat pukul 07.30, dimana sudah sebagian besar kursi terisi. Dosen memulai kuliah hari ini dengan bergurau bersama beberapa mahasiswa yang duduk di depan. Aku mempersiapkan catatanku. Pulpen dan pensil sudah tersedia rapih. Aku mulai menyimak dan mencatat yang penting-penting, sampai ketika beberapa mahasiswa yang terlambat duduk di depanku.

Sejak konsentrasiku agak buyar, aku terkadang melihat keadaan kelas. Ternyata pagi yang dingin ini membuat beberapa anak mengantuk dan meminum kopi hangatnya sambil mendengarkan dosen. Ada juga yang mungkin menceritakan dinginnya cuaca hari ini pada teman sebelahnya. Sampai ada beberapa anak yang mungkin mengantuk dan mengeluarkan Laptop dari tasnya untuk bermain game.

Kesadaran belajar disini sangat ditentukan oleh tanggung jawab pribadi. Dosen tidak merasa terganggu oleh ulah beberapa anak, beliau terus mengajar untuk mahasiswa yang memang ingin belajar. Walalu diluar masih gelap dan juga hujan, sang dosen dengan semangatnya mengajarkan materi kuliah semaksimal mungkin. Mungkin itu juga yang harus dilakukan pelajar-pelajar yang bergelut dengan materi kuliah dan winter : SEMANGAT.

Ya.. Mungkin agak sedikit membosankan membaca ini. Tapi aku akan mulai mencoba untuk menulis setiap hari lagi. Sampai tulisanku engga semembosankan ini.  

No comments :

Post a Comment