Tuesday, 19 March 2013

Hettstedterstrasse 62

Assalamualaikum semuaaa..

Taraaaaaa.. Setelah sebulan saya tak bersua, kini tangan udah gatel pengen menari-nari lagi diatas keyboard. Kali ini kebetulan bukan di laptop sendiri. Tapi di Laptop temen yang lagi ngunggur di ruang tengah.

Ruang tengah? Iya, ruang tengah. Ruang keluarga. Iya, masih di Halle. Masih di Jerman. Tapi di rumah yang berbeda! Yeay! Rumah baruuuu~ Hihihihi.. Itulah yang mau aku ceritakan sekarang. Setelah bertahan lima bulan tinggal bersama mas dan mba bule dengan dapur untuk sembilan kamar, akhirnya aku pindah ke rumah baru. Dengan tiga kamar, satu ruang tengah, satu kamar mandi, satu dapur, dan ada lorong. 

Hettstetderstrasse 62 Wohnung Nummer 71. Itulah yang tertera di perjanjian kontrak. Itu nama jalan, nomor gedung dang nomor Wohnung. Wohnung itu rumah. Rumah yang aku sebut disini bukan rumah yang kalian bayangkan kali yah? Kecuali kalau kalian membayangkan rumah di appartemen. Tapi juga bukan appartemen yang gaul abis gitu sih. Haduh, begimana yah. Aku sertakan saja lah yah fotonya. Hehehe..

Nah, inilah penampakan rumah beserta orang yang nyewainnya.

Sombong? Engga. Hanya berbagi kesenangan saja. Alhamdulillah niat pindah rumah juga bagus, jadi dapet rumahnya gampang. Perempuan-perempuan kece yang tinggal di rumah ini adalah Rizka, Chana, Mutiara dan saya. Walau ada tiga kamar, tapi kami tinggal berempat. Aku dan Rizka menempati kamar yang agak besar berdua. Chana dan Mutiara menempati masing-masing satu kamar. Tapi sudah setengah bulan lebih ini, kami lebih senang berkumpul di ruang tengah bersama.

Rumah ini alhamdulillahnya udah diisi sama perabot yang oke-oke. Bahkan ada panci, piring, sendok, gelas, dll yang masih terlihat baru. TV pun ada. Sofa nyaman. Seprei juga sudah dipasang. Bahkan ada banyak lukisan dan hiasan-hiasan bunga yang mempermanis Wohnung ini. Alhamdulillah nya lagi, yang ngisi rumah ini juga solehah-solehah. Aamiin..

Walau lumayan jauh dari tengah kota, yang kami sebut Marktplatz (yang mungkin bahasa indonya adalah alun-alun), kami merasa senang bahagia sampai sekarang. Apalagi saya pribadi. Gimana gak bahagia kalo tiap hari bisa sholat berjamaah dan masak-masak bareng? Super pisan lah pokoknya.

Banyak orang beranggapan kuliah di Jerman itu bahaya pergaulannya lah, terlalu bebas lah, ini lah itu lah. Tapi jangan salah. Gak semua orang begitu. Memang ada yang datang kesini lalu bebas dan mengikuti budaya Jerman. Tapi banyak juga kok yang masih cari kebaikan. Buktinya banyak. Malah aku sendiri merasa diuntungkan disini.

Aku merasa di untungkan karena aku kecemplung di Halle dan mengenal teman-teman yang solehah. Luar biasa. Mereka menjaga sholat lima waktu dan sunnah nya, mereka berpuasa sunnah, menjaga makanan yang dimakan, juga saling mengingatkan dalam kebaikan. Subhanallah. Semoga aku juga bisa jadi solehah dan terus istiqomah yaa.. Aamiin..

Fanatik? Apa sih devinisi fanatik? Kalo kata mbah gugel dan mba wiki :

Fanatisme adalah sebuah keadaan di mana seseorang atau kelompok yang menganut sebuah paham, baik politikagamakebudayaan atau apapun saja dengan cara berlebihan (membabi buta) sehingga berakibat kurang baik, bahkan cenderung menimbulkan perseteruan dan konflik serius.

Harus digaris bawahi, ...sehingga berakibat kurang baik,....
Itulah fanatik. Tapi kalo kita mengikuti Al-Quran dan Hadis, apa itu fanatik? Malah justru, itulah yang harus kita kerjakan, bukan? Mangkanya, saya alhamdulillah banget kecemplung di Halle yang notabene orang-orang muslimnya masih pegangan kuat sama Al-Quran dan Hadis. Eh, gak cuma di Halle aja kok. Banyak juga kota lain yang anak-anak Indonesianya masih pegangan kuat sama agama nya dan gak neko-neko ikut budaya Jerman. Tenang saja bapa-bapa, ibu-ibu sekalian. :)

Wuiiiihhh.. Jadi ngobrolin agama yah.. Ya namanya juga sharing ya, sobat. Gak apa-apa, kaaaannn? Soalnya aku teh pernah denger ada yang ngomong: "Halle itu pesantren yah? Kok cewek-ceweknya kebanyakan berkerudung gitu yah?" Aku denger nya malah Alhamdulillah. Kali aja ada yang bikin pesantren beneran di Halle, suatu hari nanti. Aamiin..

Hahaha.. Sudah dulu lah yaa.. Maafkan kata-kata saya bila menyinggung perasaan saudara-saudari sekalian. Sampai jumpa di Postingan selanjutnya.

Kalo mau mah mampir mereun ke Hettstetderstrasse 62, gak jauh dari Studkol Halle kok. :3

Ditunggu komentar nya yaaaa..
Assalamualaikum..

No comments :

Post a Comment